Hatimu bergejolak, gundah tak berarah
Satu-satunya pelabuhan yang kau ingat....Dia
Hatimu perih, karna luka yang begitu nyeri
Satu-satunya yang bisa membalutnya...Dia
Hatimu marah,
Kebencian dan amarah membakar dalam dada
Satu-satunya yang bisa memadamkannya....Dia
Hatimu sedih
Airmata dengan atau tanpa alasan datang
Satu-satunya yang bisa menghentikannya...Dia
Hatimu sepi
Kebisuan dan senyap menjadi teman terbaikmu
Satu-satunya yang akan menemanimu...Dia
Hatimu buntu
Tantangan hidup yang tak pernah menentu
Arah yang tak pernah kau tau
Satu-satunya yang akan menuntunmu....Dia
Hatimu patah
Kala yang kau cinta mematikan senyummu
Satu-satunya yang bisa mengembalikan tawa....Dia
Dia ada, bukan dalam wujud yang tercinta
Bukan dalam sosok yang ku harapkan
Nyaris terabaikan...
Tapi tiap kali alarm dalam hatiku berbunyi
Ia ada....
Tiap kali hatiku bernyanyi atau bersedih
Ia ada...
Dia, 911 pribadiku....
Terimakasih telah menjagaku
telah mewarnai hari-hariku
telah mengajarkanku untuk lebih banyak tertawa
dan tidak terlalu keras menangis...
Terlebih....
Terlebih....
Terimakasih karna telah menjadi dirimu,
dan karna telah mencintai aku...
dan karna telah mencintai aku...
Every night I pray, everytime I breathe....
I'll be missing you....
No comments:
Post a Comment