Thursday, March 1, 2012

Titik

Terlalu menyakitkan untuk mengenangnya
Bahkan ketika namanya terlintas di kepalaku
Aku mencari seribu alasan untuk menepikannya

Terlalu sakit untuk melukiskannya
Bahkan selama berbulan-bulan
Perih ini tak pernah bisa ku tuliskan dalam kata

Aku...
pernah mencintainya
Pernah mendambanya
Pernah membawa dia di dalam setiap desah nafasku

kalau kau bertanya padaku saat itu,
Apa permintaanmu saat satu keinginanmu dapat dikabulkan Tuhan?
Dengan mantap akan kukatakan
Dia...

Sebuah salah pernah ku buat
Membuat hatinya berlalu pergi dari hatiku
Ku pikir seperti itu....
Tapi ternyata,
Bukan itu...

Ku pikir aku terlalu melukainya
Membuat hatinya tak bisa ku raih
Tapi ternyata,
Bukan itu...

Ketika kebenaran mulai terbaca
Hatiku bahkan tak sanggup menyangga nya
How come He can do that ?

Sumpah serapah pernah kuberikan pada diriku
Penyesalan menemani hari-hari ku
Kau tak akan pernah tau,
Perihnya sakit hati karna ulahmu sendiri

Entah berapa banyak airmata yang ku teteskan
Berapa kali aku meminta Tuhan mengembalikan waktu
Berapa berat sesalku saat itu
Kau tak pernah tau...

Yang menyakitkan bukanlah kenyataan bahwa kau tak mencintaiku
Tapi karena kau gunakan aku untuk alibimu

Aku cuma mau kau tau,
Kalau saat ini Tuhan bisa mengabulkan satu permintaanku
dengan mantap akan ku katakan...
" Jangan pernah pertemukan aku denganmu lagi"


God, apapun keadaannya...
Aku tak mau bertemu dia sepanjang sisa umurku
Titik.

I miss you

Dia : " Maukah kau berjanji padaku,
          kalau suatu saat nanti kau rindu padaku, kau mau memberitahuku? "

Aku : " Kenapa aku harus memberitahumu? "

Dia : " Supaya aku bisa langsung berlari menemuimu..."


Aku tertegun...

Dia : " Satu hal lagi, kalau suatu saat nanti aku rindu padamu,
          bolehkah ku katakan padamu ?"


Aku mengangguk ragu

Dia : " Aku rindu padamu..."

Nomor sembilanku

Dalam bisbol ada sembilan pemain

Kurang satu saja tidak bisa...

Sembilan artinya lengkap

Kenapa aku menyimpan nomor HP-mu di nomor sembilan ?

Itu karena kalau kau ada,

Aku baru merasa benar, 

merasa lengkap...

Kau nomor sembilanku



Can we stop this?
I miss you....